Tuesday, March 30, 2021

KISAH RASULULLAH SAW - Siri 46

 


اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمد


Orang Yahudi Khuatir 


Mereka yang tidak suka itu adalah orang-orang Yahudi. Padahal, suasana damai di Madinah sejak Rasulullah SAW datang sangatlah menguntungkan perdagangan kaum Yahudi. Namun, orang-orang Yahudi tidak suka melihat kaum muslimin bertambah sejahtera dan Islam semakin kuat. Dakwah Islam sukar sekali menembusi di kalangan Yahudi kerana kaum Yahudi tidak mengakui adanya seorang nabi yang bukan dari bangsa mereka


Itulah ajaran mereka 


Begitupun, seandainya para pemimpin Yahudi tidak menghalangi dakwah Rasulullah SAW, tentu ramai umat mereka yang masuk Islam. Di antara segelintir yang masuk islam itu adalah seorang rabbi (pendeta Yahudi) yang bernama Abdullah bin Salam. Setelah masuk Islam, Abdullah bin Salam pun mengajak keluarganya untuk turut serta dan usahanya berjaya. Seluruh keluarga Abdullah bin Salam bersama-sama masuk Islam. Namun, Abdullah bin Salam masih merahsiakan keislamannya kepada rakan-rakan Yahudinya


"Ya Rasulullah, aku khuatir kaumku akan menghinaku dan merendahkan aku jika mereka tahu aku masuk Islam", demikian kata Abdullah kepada Rasulullah SAW. "Sudikah kiranya kamu menanyakan tentang aku kepada kaumku"


Rasulullah SAW pun mengabulkan permintaan itu. Baginda SAW menanyakan kepada orang Yahudi mengenai pendapat mereka tentang Abdullah bin Salam. Ternyata orang-orang Yahudi berkata yang baik-baik tentang Abdullah bin Salam 


"Dia pemimpin kami, pendeta kami dan cendekiawan kami"


Mendengar hal itu, Abdullah bin Salam pun keluar menemui kaumnya dan berkata, "Aku telah memeluk Islam. Kalau kamu semua menganggapku sebagai pemimpin, pendeta dan cendekiawan, kamu boleh mempercayaiku bahawa sungguh agama yang dibawa Rasulullah adalah agama yang benar"


Namun, apa yang terjadi?


Wajah orang-orang Yahudi pucat ibarat kehilangan darah kerana begitu terkejut. Terasa sepi, tidak seorang pun yang berkata. Kemudian, bukannya bersangka baik, mereka menuduh Abdullah bin Salam dengan marah, "Kamu pasti sudah dihinggapi kegilaan dengan meninggalkan agama kita"


Setelah itu, kata-kata kotor dan tidak baik mulai mereka lontarkan. Abdullah bin Salam dicaci dengan berbagai fitnah dan diumpat dengan kata-kata yang amat kasar. Demikianlah, sejak saat itu, kaum Yahudi mula bersepakat untuk menghancurkan Islam


Orang Yahudi Kecewa 


Sebelum Rasulullah SAW diutuskan, orang-orang Yahudi sudah mengetahui dari Taurat bahawa akan ada seorang nabi yang diangkat Allah SWT. Namun, mereka merasakan bahawa nabi itu akan lahir dari kalangan Yahudi. Mereka suka membanggakan diri terhadap orang-orang Arab, "Sesungguhnya hampir datang seorang nabi yang akan segera dibangkitkan. Kami akan mengikutinya dan membantunya memerangi kalian, sebagaimana dulu kami memerangi kaum 'Ad dan 'Iram"


Namun, ketika nabi yang diharapkan itu datang, mereka malah ingkar, tidak mahu percaya dan mendustakan segala apa yang telah mereka katakan dan mereka ketahui sendiri. Para pendeta Yahudi mengejek dan menggunakan segala tipu daya untuk menghalang seruan Rasulullah SAW. Beberapa ketua Yahudi pergi berjumpa Rasulullah SAW dan bertanya dengan sombong, "Hai Muhammad! Allah yang telah menciptakan segenap makhluk, lalu siapa yang menciptakan Allah?"


Mendengar pertanyaan sekeji itu, wajah Rasulullah SAW berubah kerana menahan marah. Seketika, turunlah malaikat Jibril AS menenangkan Rasulullah SAW seraya menyampaikan firman Allah SWT yang pernah diturunkan di Mekah untuk menjawab


قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ


"Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa"

Surah Al-Ikhlas (112:1)


اللَّهُ الصَّمَدُ


"Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu"

Surah Al-Ikhlas (112:2)


لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ


"Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan"

Surah Al-Ikhlas (112:3)


وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ


"Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia"

Surah Al-Ikhlas (112:4)


Sesudah Rasulullah SAW membaca ayat tersebut, para ketua Yahudi terdiam dan saling mengejek, dia berkata, "Muhammad, cuba engkau sifatkan kepada kami, bagaimana Allah itu. Berapa hasta tinggi-Nya, bagaimana lengan-Nya, bagaimana..."


Sudah tentu Rasulullah SAW menjadi sangat marah, lebih marah daripada yang pertama. Namun, Jibril AS kembali turun memadamkan rasa marah Rasulullah SAW sambil menyampaikan firman Allah SWT untuk menjawab pertanyaan lancang itu


وَمَا قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ وَالْأَرْضُ جَمِيعًا قَبْضَتُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَالسَّمَاوَاتُ مَطْوِيَّاتٌ بِيَمِينِهِ ۚ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ


"Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya 


Maha Suci Tuhan dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan"

Surah Az-Zumar (39:67)


Ajaran Yahudi tidak pernah menarik hati orang Arab kerana orang Yahudi kurang mengajarkan nilai-nilai kesatriaan yang dijunjung tinggi orang Arab. Mereka juga sering menyembunyikan Taurat dan tidak mahu mengajarkannya kepada orang lain 


Bani Israil


Dalam Al Quran, orang Yahudi disebut bani Israil, ertinya keturunan Israil. Israil adalah panggilan untuk Nabi Ya'qub AS. Nabi Ya'qub AS lah yang menurunkan bangsa Yahudi

No comments:

Post a Comment