اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمد
Mengalihkan Kiblat Ke Kaabah
Orang-orang Yahudi pun menemui Rasulullah SAW dan berkata, "Muhammad, tentu engkau sudah mengetahui bahawa semua nabi dan rasul sebelummu pergi ke Baitul Maqdis. Di sanalah sebetulnya tempat tinggal mereka. Jika engkau benar-benar seorang rasul, engkau pasti akan pergi ke sana, bukan? Anggap saja Madinah ini sebagai perantara hijrah dirimu dan umatmu dari Mekah ke Baitul Maqdis!"
Namun, saat itu juga Rasulullah SAW tahu bahawa mereka berusaha melakukan tipu daya kepada Baginda SAW. Apalagi saat itu kiblat solat kaum muslimin adalah Baitul Maqdis, bukan Kaabah di Mekah. Namun, sekali lagi, pendapat orang-orang Yahudi tadi dipecahkan oleh firman Allah SWT yang memerintahkan Rasulullah SAW dan kaum muslimin menghadap Kaabah saat sedang solat. Saat itu, genap tujuh belas bulan Rasulullah SAW berhijrah ke Madinah. Allah SWT berfirman
قَدْ نَرَىٰ تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ ۖ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا ۚ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۚ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ ۗ وَإِنَّ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ لَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّهِمْ ۗ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُونَ
"Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahawa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan"
Surah Al-Baqarah (2:144)
Kaum muslimin menyambut gembira peralihan kiblat ini. Sementara itu, orang-orang Yahudi sangat kesal dengan keputusan ini. Sekali lagi, mereka berusaha melakukan tipu daya dengan mengatakan, "Kami akan menjadi pengikutmu Muhammad, apabila kamu bersedia kembali mengubah kiblat ke arah Baitul Maqdis!"
Kembali firman Allah SWT turun membalas kata-kata berbisa ini :
سَيَقُولُ السُّفَهَاءُ مِنَ النَّاسِ مَا وَلَّاهُمْ عَنْ قِبْلَتِهِمُ الَّتِي كَانُوا عَلَيْهَا ۚ قُلْ لِلَّهِ الْمَشْرِقُ وَالْمَغْرِبُ ۚ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
Orang-orang yang kurang akalnya di antara manusia akan berkata : Apakah yang memalingkan mereka (umat Islam) dari kiblatnya (Baitul Maqdis) yang dahulu mereka telah berkiblat kepadanya?
"Katakanlah : Kepunyaan Allah-lah timur dan barat; Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus"
Surah Al-Baqarah (2:142)
وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيدًا ۗ وَمَا جَعَلْنَا الْقِبْلَةَ الَّتِي كُنْتَ عَلَيْهَا إِلَّا لِنَعْلَمَ مَنْ يَتَّبِعُ الرَّسُولَ مِمَّنْ يَنْقَلِبُ عَلَىٰ عَقِبَيْهِ ۚ وَإِنْ كَانَتْ لَكَبِيرَةً إِلَّا عَلَى الَّذِينَ هَدَى اللَّهُ ۗ وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُضِيعَ إِيمَانَكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ بِالنَّاسِ لَرَءُوفٌ رَحِيمٌ
"Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia"
Surah Al-Baqarah (2:143)
Yahudi Mengejek Firman Allah SWT
Di tengah perdebatan antara kaum muslimin dan Yahudi di Madinah, datanglah delegasi Nasrani dari Najran. Mereka menaiki enam puluh buah kenderaan. Dengan pakaian dari Yaman yang indah, memakai cincin emas dan selendang sutera, orang-orang Nasrani itu terus menuju ke masjid dan mengerjakan solat dengan menghadap ke Timur. Beberapa sahabat hendak menegur, tetapi Rasulullah SAW mengisyaratkan agar mereka dibiarkan. Setelah solat, orang-orang Nasrani menemui Rasulullah SAW dan memberi hadiah berupa permaidani indah yang bergambar dan beberapa buah tikar dari bulu. Rasulullah SAW menolak permaidani bergambar dan menerima tikar dari bulu
Sebenarnya, tujuan orang-orang Nasrani ini adalah untuk mengeruhkan lagi keadaan antara kaum muslimin dan orang Yahudi
Begitu bertemu Rasulullah SAW, orang-orang Nasrani berusaha menjelaskan mengapa mereka menganggap Nabi Isa AS adalah anak Allah SWT dan mengapa mereka menyembah tiga tuhan. Satu per satu alasan itu dipatahkan Rasulullah SAW. Bahkan, Rasulullah SAW berbalik mengajak mereka menyembah Allah Yang Maha Esa dan menjelaskan kerasulannya. Namun, walau sudah demikian jelas Rasulullah SAW menyampaikan kebenaran, para pendeta Nasrani itu terus mendustakan Rasulullah SAW. Mereka tetap mengatakan bahawa Nabi Isa AS adalah putera Allah SWT dan Allah SWT itu hanya salah satu dari tiga tuhan
Akhirnya, atas perintah Allah SWT, Rasulullah SAW mengajak mereka bermubahalah dengan bersabda, "Marilah, kami ajak anak-anak kami dan anak-anak kamu, wanita kami dan wanita kamu, diri-diri kami dan diri-diri kamu bersama sungguh-sungguh berdoa, lalu kita jadikan laknat Allah SWT menimpa kepada siapa di antara kita yang berdusta"
Orang-orang Nasrani itu hendak menerima, namun Al Aqib, penasihat tertinggi mereka berkata, "Sesungguhnya, Muhammad itu adalah nabi yang diutuskan dan kamu telah mengetahui itu dengan pasti. Tidak ada suatu kaum yang bermubahalah dengan seorang nabi kecuali ia pasti hancur binasa"
Mendengarkan kata-kata itu, orang-orang Nasrani memutuskan untuk menolak usul Rasulullah SAW. Mereka memilih untuk kembali ke Najran dengan tetap memeluk agama mereka
Sepupu
Orang Arab dan Yahudi (Ibrani) boleh dikatakan mereka adalah sepupu. Nenek moyang mereka adalah Nabi Ibrahim AS. Putera sulung Nabi Ibrahim AS, iaitu Nabi Ismail AS ditempatkan di Mekah dan menjadi leluhur orang Arab. Sementara itu, putera Nabi Ibrahim AS yang lain iaitu Nabi Ishaq AS, menurunkan bangsa Yahudi
No comments:
Post a Comment